Minggu, 10 Juni 2012

Komunikasi Non Verbal?? Komuniasik

REP | 29 May 2012 | 04:49 Dibaca: 83   Komentar: 0   1 dari 1 Kompasianer menilai inspiratif
Suatu saat, saya duduk-duduk di lobby kampus , sambil mengobrol bersama teman-teman, hotspotan, mengerjakan tugas, memandang-mandang sekitar, sambil makan camilan yang disediakan oleh teman saya. Saya sedang berpikir, ada hal asik apa yang akan terjadi hari ini, karena saya selalu merasa bahwa setiap hari yang diberikan oleh-Nya merupakan suatu kesenangan yang memberikan keasikan tersendiri. Setelah saya amat-amati, ternyata ada seorang teman yang sedang asik bertelepon entah dengan siapa. Dirinya berbicara cukup keras sehingga pembicaraan darinya terdengar oleh saya. Yang saya herankan, dia ternyata memiliki perlakuan sama seperti ketika berbicara dengan orang yang ada di depannya, padahal dia sedang berbicara dengan orang yang jauh di sana dengan menggunakan media telepon (handphone).

Orang tersebut melakukan menggeleng-gelengkan kepala ketika dia menyangkal sesuatu, yaitu ketika dia berbicara, “Bukan ‘Yang.. Bukan aku yang melakukan itu Sayang.. Beneran..”, kemudian dia mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah (menyimbolkan tanda victory/peace) sambil berkata,”Sumpah ‘Yang.. Beneran deh..”. Gestur tubuh orang ini tampak sekali terlihat oleh saya, ketika dia bebicara yang mungkin dianggapnya serius, dia lalu juga melakukan sesuatu dengan komunikasi non verbalnya, padahal itu bukan dilakukan dengan tatap muka. Yang terakhir saya liat dari kelakuannya, yaitu ketika dia bersikap hormat sambil memegang handphone nya, lalu berkata,”Siap ‘Yang..! Laksanakan..”, dengan maksud mengiyakan permintaan orang yang sedang diteleponnya tadi dan menyetujui sesuatu. Setelah itu dia juga berkata,”Ya udah Sayang… Aku mau lanjut kerja tugas lagi eah… See you… Love You ‘Yang, Mmmmuuuaacch..!” sambil mencium handphonenya sendiri. Tak sadar, saya pun senyum-senyum sendiri ketika melihat orang tersebut.

Oh, iya, ternyata saya juga melakukan komunikasi non verbal, di mana saya senyum-senyum sendiri saat menatap orang tadi, bukan mengatakan,”Kamu itu lucu..” ketika saya merasa bahwa orang tersebut memang benar-benar lucu, dan saya mengkomunikasikan hal tersebut dengan tersenyum kepadanya.

Masih berbicara mengenai orang yang saya amati tersebut, ternyata dia masih melakukan gerakan-gerakan.
Dalam berkomunikasi atau hanya sekedar basa – basi dengan teman – teman, ternyata yang saya amati cukup banyak bahasa non-verbal yang merupakan perwakilan maupun penegasan dari bahasa verbal mereka untuk meyakinkan teman / lawan bicaranya. Ini dilakukan juga karena saya maupun mereka sudah mempunyai kedekatan yang lebih. Ternyata sentuhan-sentuhan dengan orang lain juga sangat sering dilakukan dan bermakna di mana kedekatan mereka dapat terlihat. Dengan gerakan-gerakan tangan maupun gerakan tubuh lainnya yang bervariasi juga menimbulkan pengertian tertentu. Gerakan tubuh juga menandakan bahwa keakraban mereka yang sedang berkomunikasi ditandai dengan gerakan saat berbicara maupun sedikit sentuhan pada bagian tubuh teman mereka seperti pada tangan, bahu, maupun bagian tubuh lainnya dari lawan bicaranya tersebut.

Terlihat jelas dari pengataman saya, dengan seringnya menyentuh tubuh teman mereka ketika mereka berbicara, maka mereka adalah teman yang akrab dan sudah sering berkomunikasi atau bersama. Waktu itu saya juga melihat, ada 2 orang cewek yang tiba-tiba bertemu ketika di dekat tangga, mereka berpelukan, cium pipi kanan, cium pipi kiri. Apa maksudnya? Ternyata mereka menuangkan perasaan kangen mereka dengan melakukan hal tersebut. Mereka tidak sekedar bicara,”Aku kangen padamu..” namun langsung dengan berpelukan dan cium pipi kanan serta pipi kiri. Hal ini juga menandakan bahwa mereka sudah memiliki kedekatan yang lebih, walau mereka dalam situasi kangen. Berbeda dengan mereka yang jarang melakukan komunikasi non verbal saat melakukan interaksi/berbicara dengan lawan jenisnya. Mungkin saja orang-orang ini memiliki kedekatan yang kurang.

Berbicara dengan kedekatan, saya ingin meninjau mengenai pacaran. Teman-teman yang berpacaran (berpasangan) di dalam 1 kampus ternyata lumayan banyak, termasuk saya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar