Minggu, 10 Juni 2012

Komunikasi Non Verbal?? Komuniasik

REP | 29 May 2012 | 04:49 Dibaca: 83   Komentar: 0   1 dari 1 Kompasianer menilai inspiratif
Suatu saat, saya duduk-duduk di lobby kampus , sambil mengobrol bersama teman-teman, hotspotan, mengerjakan tugas, memandang-mandang sekitar, sambil makan camilan yang disediakan oleh teman saya. Saya sedang berpikir, ada hal asik apa yang akan terjadi hari ini, karena saya selalu merasa bahwa setiap hari yang diberikan oleh-Nya merupakan suatu kesenangan yang memberikan keasikan tersendiri. Setelah saya amat-amati, ternyata ada seorang teman yang sedang asik bertelepon entah dengan siapa. Dirinya berbicara cukup keras sehingga pembicaraan darinya terdengar oleh saya. Yang saya herankan, dia ternyata memiliki perlakuan sama seperti ketika berbicara dengan orang yang ada di depannya, padahal dia sedang berbicara dengan orang yang jauh di sana dengan menggunakan media telepon (handphone).

Orang tersebut melakukan menggeleng-gelengkan kepala ketika dia menyangkal sesuatu, yaitu ketika dia berbicara, “Bukan ‘Yang.. Bukan aku yang melakukan itu Sayang.. Beneran..”, kemudian dia mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah (menyimbolkan tanda victory/peace) sambil berkata,”Sumpah ‘Yang.. Beneran deh..”. Gestur tubuh orang ini tampak sekali terlihat oleh saya, ketika dia bebicara yang mungkin dianggapnya serius, dia lalu juga melakukan sesuatu dengan komunikasi non verbalnya, padahal itu bukan dilakukan dengan tatap muka. Yang terakhir saya liat dari kelakuannya, yaitu ketika dia bersikap hormat sambil memegang handphone nya, lalu berkata,”Siap ‘Yang..! Laksanakan..”, dengan maksud mengiyakan permintaan orang yang sedang diteleponnya tadi dan menyetujui sesuatu. Setelah itu dia juga berkata,”Ya udah Sayang… Aku mau lanjut kerja tugas lagi eah… See you… Love You ‘Yang, Mmmmuuuaacch..!” sambil mencium handphonenya sendiri. Tak sadar, saya pun senyum-senyum sendiri ketika melihat orang tersebut.

Oh, iya, ternyata saya juga melakukan komunikasi non verbal, di mana saya senyum-senyum sendiri saat menatap orang tadi, bukan mengatakan,”Kamu itu lucu..” ketika saya merasa bahwa orang tersebut memang benar-benar lucu, dan saya mengkomunikasikan hal tersebut dengan tersenyum kepadanya.

Masih berbicara mengenai orang yang saya amati tersebut, ternyata dia masih melakukan gerakan-gerakan.
Dalam berkomunikasi atau hanya sekedar basa – basi dengan teman – teman, ternyata yang saya amati cukup banyak bahasa non-verbal yang merupakan perwakilan maupun penegasan dari bahasa verbal mereka untuk meyakinkan teman / lawan bicaranya. Ini dilakukan juga karena saya maupun mereka sudah mempunyai kedekatan yang lebih. Ternyata sentuhan-sentuhan dengan orang lain juga sangat sering dilakukan dan bermakna di mana kedekatan mereka dapat terlihat. Dengan gerakan-gerakan tangan maupun gerakan tubuh lainnya yang bervariasi juga menimbulkan pengertian tertentu. Gerakan tubuh juga menandakan bahwa keakraban mereka yang sedang berkomunikasi ditandai dengan gerakan saat berbicara maupun sedikit sentuhan pada bagian tubuh teman mereka seperti pada tangan, bahu, maupun bagian tubuh lainnya dari lawan bicaranya tersebut.

Terlihat jelas dari pengataman saya, dengan seringnya menyentuh tubuh teman mereka ketika mereka berbicara, maka mereka adalah teman yang akrab dan sudah sering berkomunikasi atau bersama. Waktu itu saya juga melihat, ada 2 orang cewek yang tiba-tiba bertemu ketika di dekat tangga, mereka berpelukan, cium pipi kanan, cium pipi kiri. Apa maksudnya? Ternyata mereka menuangkan perasaan kangen mereka dengan melakukan hal tersebut. Mereka tidak sekedar bicara,”Aku kangen padamu..” namun langsung dengan berpelukan dan cium pipi kanan serta pipi kiri. Hal ini juga menandakan bahwa mereka sudah memiliki kedekatan yang lebih, walau mereka dalam situasi kangen. Berbeda dengan mereka yang jarang melakukan komunikasi non verbal saat melakukan interaksi/berbicara dengan lawan jenisnya. Mungkin saja orang-orang ini memiliki kedekatan yang kurang.

Berbicara dengan kedekatan, saya ingin meninjau mengenai pacaran. Teman-teman yang berpacaran (berpasangan) di dalam 1 kampus ternyata lumayan banyak, termasuk saya..

Komunikasi nonverbal

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Penggunaan ekspresi wajah merupakan salah satu komunikasi nonverbal.
Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.
Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi "tidak menggunakan kata" dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal dengan komunikasi nonlisan. Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan komunikasi bawah sadar, yang dapat berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal.

Daftar isi

Jenis-jenis komunikasi nonverbal

Komunikasi objek

Seorang polisi yang menggunakan seragam merupakan salah satu bentuk komunikasi objek.
Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian. Orang sering dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini dianggap termasuk salah satu bentuk stereotipe. Misalnya orang sering lebih menyukai orang lain yang cara berpakaiannya menarik. Selain itu, dalam wawancara pekerjaan seseorang yang berpakaian cenderung lebih mudah mendapat pekerjaan daripada yang tidak. Contoh lain dari penggunaan komunikasi objek adalah seragam.

Sentuhan

Haptik adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal. Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif.

Kronemik

Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).[1]

Gerakan tubuh

Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frasa, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau menngendalikan jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan.[2][3]

Proxemik

Proxemik atau bahasa ruang, yaitu jarak yang Anda gunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga tempat atau lokasi posisi Anda berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa jauh atau seberapa dekat tingkat keakraban Anda dengan orang lain, menunjukkan seberapa besar penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian Anda terhadap orang lain, selain itu juga menunjukkan simbol sosial. Dalam ruang personal, dapat dibedakan menjadi 4 ruang interpersonal :
  • Jarak intim
    Jarak dari mulai bersentuhan sampai jarak satu setengah kaki. Biasanya jarak ini untuk bercinta, melindungi, dan menyenangkan.
  • Jarak personal
    Jarak yang menunjukkan perasaan masing - masing pihak yang berkomunikasi dan juga menunjukkan keakraban dalam suatu hubungan, jarak ini berkisar antara satu setengah kaki sampai empat kaki.
  • Jarak sosial
    Dalam jarak ini pembicara menyadari betul kehadiran orang lain, karena itu dalam jarak ini pembicara berusaha tidak mengganggu dan menekan orang lain, keberadaannya terlihat dari pengaturan jarak antara empat kaki hingga dua belas kaki.
  • Jarak publik
    Jarak publik yakni berkisar antara dua belas kaki sampai tak terhingga.[4]

Vokalik

Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut paralinguistik. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan suara-suara pengisi seperti "mm", "e", "o", "um", saat berbicara juga tergolong unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti ini harus dihindari.[5]

Lingkungan

Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Diantaranya adalah penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan warna.[6]

Fungsi Komunikasi Nonverbal

Fungsi pertama : Repetisi

Perilaku nonverbal dapat mengulangi perilaku verbal. Misalnya, Anda menganggukkan kepala ketika mengatakan "Ya," atau menggelengkan kepala ketika mengatakan "Tidak," atau menunjukkan arah (dengan telunjuk) ke mana seseorang harus pergi untuk menemukan WC.

Fungsi Kedua : Subtitusi

Perilaku nonverbal dapat menggantikan perilaku verbal, jadi tanpa berbicara Anda bisa berinteraksi dengan orang lain. Misalnya, seorang pengamen mendatangi mobil Anda kemudian tanpa mengucapkan sepatah katapun Anda menggoyangkan tangan Anda dengan telapak tangan mengarah ke depan (sebagai kata pengganti "Tidak").
Isyarat nonverbal yang menggantikan kata atau frasa inilah yang disebut emblem.

Fungsi Ketiga : Kontradiksi

Perilaku nonverbal dapat membantah atau bertentangan dengan perilaku verbal dan bisa memberikan makna lain terhadap pesan verbal . Misalnya, Anda memuji prestasi teman sambil mencibirkan bibir.

Fungsi Keempat : Aksentuasi


Memperteguh, menekankan atau melengkapi perilaku verbal. Misalnya, menggunakan gerakan tangan, nada suara yang melambat ketika berpidato. Isyarat nonverball tersebut disebut affect display.

Fungsi Kelima : Komplemen

Perilaku Nonverbal dapat meregulasi perilaku verbal. Misalnya, saat kuliah akan berakhir, Anda melihat jam tangan dua-tiga kali sehingga dosen segera menutup kuliahnya.

Variasi budaya dalam komunikasi nonverbal

Budaya asal seseorang amat menentukan bagaimana orang tersebut berkomunikasi secara nonverbal. Perbedaan ini dapat meliputi perbedaan budaya Barat-Timur, budaya konteks tinggi dan konteks rendah, bahasa, dsb. Contohnya, orang dari budaya Oriental cenderung menghindari kontak mata langsung, sedangkan orang Timur Tengah, India dan Amerika Serikat biasanya menganggap kontak mata penting untuk menunjukkan keterpercayaan, dan orang yang menghindari kontak mata dianggap tidak dapat dipercaya.[7]

Referensi

Sedikit tips untuk para motoris yang ingin belajar untuk membongkar mesin motor, khususnya tipe honda bebek sendiri;
1. siapin alat-alatnya
* kunci-kunci standar seperlunya
* kunci-kunci khusus seperti; tracker magnit & tracker kopling
* bak ukuran kecil sebanyak 3pcs — > fungsinya buat tempat baut-baut yang terpisah antara mesin bagian tengah-kiri, bagian atas, dan bagian tengah-kanan
* bak ukuran sedang sebanyak 4pcs — > fungsinya tempat komponen-komponen mesin yang terpisah yaitu komponen mesin kiri,atas,kanan dan tengah
* bensin secukupnya buat nyuci komponen mesin
* lap secukupnya buat ngelap tangan kalo kotor, dan komponen mesin bila perlu
* balok kayu penyangga mesin kalo mesin udah diturunin
* kompresor, buat ngeringin komponen yang udah di bersihin pake bensin
* buku panduan (catalog mesin Honda) yang nanti bisa di download dari blog ini secara gratis… tapi tunggu yach… sabar!
2. proses pembongkaran mesin saya sarankan secara berurutan yaitu;
* mesin bagian kiri
o komponennya al; blok magnit, magnit, gear stater, rante stater
* mesin bagian atas
o komponennya al; rante keteng, head cylinder, rocker arm, cam shaft (noken as), klep, piston, blok silinder
* mesin bagian kanan
o komponennya al; blok kopling, kopling primer (otomatis) 1 set, kopling skunder (ganda) 1 set
* mesin bagian tengah
o komponennya al; gigi transmisi, kick stater, kruk as, stang seher
3. jangan lupa kumpulkan baut – baut dan komponen – komponen pada bak yang berbeda sesuai dengan kelompok bagian mesinnya agar pada saat pemasangan kembali tidak salah
4. setelah semua selesai di bongkar, maka lakukan pemeriksaan pada setiap komponen secara berurutan pula sekaligus bersihkan komponen yang diperiksa menggunakan bensin yang bersih, catat komponen yang rusak dan pisahkan pada bak yang berbeda
5. lakukan perbaikan atau penggantian part yang rusak
6. beberapa item part yang wajib di ganti kalo Anda bongkar mesin adalah ;
* gasket kit A ( paking top set )
* gasket kit B ( paking full set )
* oil seal selah
* oil seal operan / persnelling
* oil seal gear
* oli mesin 1 liter
7. pastika semua komponen mesin bersih, karena KEBERSIHAN ADALAH FAKTOR PENTING dalam proses bongkar mesin,
8. lakukan proses perakitan secara berurutan pula tetapi kebalikan dari proses pembongkaran yaitu dari tengah – kanan – atas – kiri
9. setelah semua mesin terpasang, jangan lupa isikan oli sebanyak 1 liter
10. lakukan pemeriksaan kebocoran oli pada semua bagian blok – blok mesin
Semoga bemanfaat
*


Pengertian Narkoba
Posted by' Admin on March 29, 2012
1
Pengertian Narkoba dan Jenis-jenis NarkobaPengertian Narkoba dan Jenis-jenis Narkoba
Narkoba bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi kita. Kita telah sering mendengar dan membaca berita tentang narkoba di media elektronik maupun media cetak. Di Indonesia, peredaran obat terlarang ini sudah menjadi alah satu permasalahan utama yang harus segera diatasi.
Meluasnya narkoba di Indonesia terutama di kalangan generasi muda karena didukung oleh faktor budaya global. Budaya global dikuasai oleh budaya Barat (baca Amerika Serikat) yang mengembangkan pengaruhnya melalui layar TV, VCD, dan film-film. Ciri utama budaya tersebut amat mudah ditiru dan diadopsi oleh generasi muda karena sesuai dengan kebutuhan dan selera muda.
Pada tahun 2010, prevalensi penyalahgunaan narkoba meningkat menjadi 2,21 persen atau sekitar 4,02 juta orang. Pada tahun 2011, prevalensi penyalahgunaan narkoba meningkat menjadi 2,8 persen atau sekitar 5 juta orang. Oleh karena itu dituntut adanya peran serta dari berbagai pihak di Indonesia yang dapat memerangi narkoba. Salah satunya konselor sebagai pendidik dilingkungan pendidikan juga dapat ikut berpartisipasi dalam upaya memerangi obat-obatan terlarang tersebut.
Pengertian Narkoba
Pengertian narkoba menurut Kurniawan (2008) adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya

Etika Jamuan Makan Dengan Kolega/klien

Jamuan makan dengan kolega

Etika Makan
Jika kita berbicara tentang etika makan, kita tidak dapat lepas dari kata kelakuan kita sendiri di dalam menjalankan interaksi sosial. Kapan kita berperan sebagai pelaku utama atau sebagai pelaku penyerta pada waktu kita akan menjamu tamu, keluarga, relasi, kolega dan lain-lain. Demikian juga sebaliknya kita pasti juga akan menghadiri undangan-undangan jamuan makan dari keluarga, teman , relasi, kolega dan lain-lain.
Pertemuan dalam jamuan akan :
  1. Memberikan citra umum mengenai keadaan keluarga, usaha atau daerah.
  2. Mendapat relasi baru yang mungkin akan sangat bermanfaat untuk kepentingan suatu usaha. Pada saat ini banyak kontak bisnis yang dilakukan di meja makan.
  3. Memberikan suasana keakraban dalam kepentingan bersama atas suatu masalah. 
Mengingat bahwa tata cara makan antara satu daerah dengan daerah lain mempunyai perbedaan, maka kita hanya akan menyesuaikan tata cara makan secara umum dan international yang akan bisa diterima oleh berbagai macam lapisan masyarakat.

Cara Menggunakan Alat Makan
  1. Alat makan yang tertata di sebelah kanan napkin Anda akan digunakan mulai dari yang paling luar masuk ke dalam, sedangkan alat yang tertata di atas napkin Anda digunakan mulai dari bawah naik ke atas.
  2. Gelas air es Anda berada di sebelah kanan atas Anda.
  3. Bila alat makan Anda kurang, sebaiknya minta petugas/tuan rumah, jangan mengambil alat makan teman Anda yang kursinya masih kosong. Jangan menggunakan alat makan seadanya.
  4. Letakkan alat-alat makan di piring bila telah selesai makan, jangan diletakkan di atas meja makan.
  5. Bila alat makan terjatuh, mintalah ganti dengan alat makan yang baru.
  6. Bukalah napkin Anda sebelum memulai makan, dan letakkan di pengkuan Anda.
  7. Bila telah selesai, lipatlah napkin dengan baik dan letakkan di sebelah kiri piring Anda.
  8. Piring B & B Anda berada di sebelah kiri Anda.
Menikmati Makanan Kecil
  1. Makanan kering yang dapat diambil dengan tangan, sebaiknnya dimakan tanpa menggunakan alat.
  2. Jika makanan kecil ditawarkan oleh petugas, ambillah dan taruh dalam piring kecil Anda.
Minuman

1.  Bila Anda ragu-ragu dengan jenis minuman yang ditawarkan, tanyakanlah apa jenis minuman tersebut.
2.  Jangan mencoba/mencicipi dengan sendok.
3.  Jangan meninggalkan sendok di dalam cangkir Anda.
4.  Jangan minum hingga menimbulkan suara.
                                                                    
Beberapa aturan dasar yang terdapat di setiap etika makan, yaitu :
1.      Makan dengan mulut yang tertutup saat mengunyah makanan
  1. Berbicara dengan volume suara yang rendah
  2. Tutupi mulut saat batuk atau bersin
  3. Jangan menyandarkan punggung di sandaran kursi
  4. Jangan menimbulkan suara saat mengunyah makanan
  5. Jangan memainkan makanan dengan peralatan makan
  6. Jangan mengejek atau memberitahu seseorang bahwa dia memiliki etika makan yang buruk
  7. Jangan bersendekap di meja makan
  8. Selalu meminta ijin ke empunya acara saat akan meninggalkan meja makan
  9. Jangan menatap mata orang lain saat dia sedang makan
  10. Jangan berbicara di telepon di meja makan. Meminta ijinlah saat anda benar benar harus menjawab telepon, dan meminta maaflah saat kembali.
  11. Jangan menimbulkan suara saat memakan sup
  12. Letakkan garpu di sebelah kiri dan garpu disebelah kanan bersama-sama di arah jam 5 di atas piring dengan bagian pisau yang tajam menghadap ke dalam. Ini menandakan bahwa anda telah selesai makan.
  13. Lap yang disediakan di atas meja tidak boleh digunakan
  14. Jangan menghilangkan ingus dengan lap tangan. Lap yang disiapkan untuk anda hanya untuk membersihkan mulut bila kotor
  15. Jangan mengambil makanan dari piring orang lain dan jangan memintanya juga
  16. Telan semua makanan yang ada di mulut sebelum minum
  17. Jangan menggunakan tangan saat mengambil makanan yang tersisa di dalam mulut, gunakan tusuk gigi
  18. Usahakan untuk mencicipi semua makanan yang disediakan
  19. Tawarkan ke orang di sebelah anda saat anda akan menuangkan minuman ke gelas anda
  20. Sisakan makanan sedikit bila anda tidak ingin atau tidak sanggup menghabiskan makanan
  21. Tunggu ada aba-aba untuk mulai memakan makanan yang dihidangkan
  22. Menambahkan bumbu setelah mencicipi makanan dianggap kasar dan menghina koki
  23. Kecuali di restoran, jangan minta untuk menyingkirkan sisa makanan anda kecuali acara makan sudah selesai dan jangan pernah melakukan bila diundang ke acara formal.
  24. Jangan lupakan satu hal yang umum, jangan lupa untuk selalu mengatakan ‘tolong’ dan ‘terima kasih’ setiap kali anda meminta bantuan
*      ETIKA MAKAN MENURUT BUDAYA JAWA
·  Bagi sebagian masyrakat Jawa yang masih menjunjung adat, makan adalah kegiatan sehari-hari yang   tidak boleh terlepas dari sopan santun dan aturan budaya jawa.
·   Setiap gerak, ucapan dan perilaku harus lebih diutamakan
•   Saat suatu keluarga mengadakan jamuan makan, tempat duduk ini diberikan pada tamu yang paling mereka hormati atau yang paling di tuakan. Jika sang tamu terhormat atau yang paling tua belum duduk, tamu lain belum diperkenankan duduk. Acara makan juga belum dimulai jika tamu terhormat belum mulai makan.
·   Saat santapan dimulai, orang muda harus menunggu orang yang lebih tua, baik untuk mengambil nasi atau untuk memulai makan.
·   Saat makan sebaiknya tidak menggunakan suara yang keras atau tertawa yang keras.
·   Bila mengambil nasi atau lauk sebaiknya mengambil dalam p[orsi yang cukup, kalau kurang bartu tambah lagi. Jangan sampai menyisakan sisa makanan didalam piring.
·   Saat mengunyah sebaiknya tidak berbunyi dan dengan mulut tertutup.
·   Jangan bersendawa dan gelekan setelah makan.
·   Bila buang ingus harus keluar dari meja makan.
·   Bila diundang menjadi tamu di dalam jamuan makan di rumah, sebaiknya mencobai semua jenis  makanan yang ada meskipun sedikit.
·   Menambah porsi makan tidak masalah asal jangan berlebihan.
Etika Makan Internasional
Menghadiri perjamuan makan ala Barat atau Internasional hendaknya memperhatikan etika berikut:
  1. Hendaknya menunggu makanan sudah tersedia di depan semua tamu, setelah nyonya rumah memberi isyarat baru mulai bersantap. Sebelum nyonya rumah mengambil sendok atau garpu, para tamu hendaknya tidak mengambil makanan apapun. Ini adalah kebiasaan orang Amerika, yang agak berbeda dengan beberapa negara di Eropa.
  2. Serbet makan hendaknya dibentang di atas lutut. Bila agak besar, hendaknya dilipat dan diletakkan di atas paha. Apabila agak kecil, boleh dibuka keseluruhannya. Serbet makan meskipun boleh dikenakan di sekeliling leher atau di depan dada, namun terlihat kurang sedap dipandang, maka sebaiknya jangan dilakukan.
  3. Boleh menggunakan serbet makan untuk menyeka mulut ataupun jari tangan, namun jangan dipakai untuk menyeka peralatan makan.
  4. Pada saat makan duduklah tegak, jangan terlalu miring ke depan, juga jangan meletakkan ke dua siku di atas meja, agar tidak membentur tamu di samping.
  5. Dalam menggunakan pisau dan garpu, hendaknya tangan kanan memegang pisau, tangan kiri memegang garpu. Bila hanya menggunakan garpu boleh menggunakan tangan kanan. Dalam menggunakan pisau, bagian yang tajam jangan menghadap ke luar. Terlebih lagi jangan menggunakan pisau memasukkan makanan ke dalam mulut.
  6. Sewaktu memotong daging jangan menimbulkan suara berisik beradunya pisau dan piring. Ketika makan mie, boleh dimakan dengan dililitkan pada garpu, jangan ditusuk. Di pertengahan jalan bila meletakkan pisau dan garpu, hendaknya diletakkan di atas piring dengan membentuk huruf V terbalik yaitu å…«.
  7. Apabila pisau dan garpu diletakkan bersama memiliki arti telah selesai makan.
  8. Roti hendaknya diambil dengan tangan, kemudian diletakkan pada piring kecil di samping atau di bagian pinggir piring besar, janganlah mengambil roti dengan menusukkan garpu. Mentega hendaknya diambil dengan pisau mentega, jangan menggunakan pisaunya sendiri. Mentega yang diambil diletakkan di piring kecil di samping, jangan langsung dioleskan di atas roti. Jangan memotong roti dengan pisau, juga jangan mengoleskan mentega keseluruh permukaan roti, melainkan setiap kali dicabik sedikit, diolesi dan dimakan.
  9. Salad dimakan dengan garpu. Garpu dipegang dengan tangan kanan, ujungnya menghadap ke atas. Bila salad dimakan bersama roti atau kue kering, tangan kiri boleh memegang sepotong roti kecil atau kue kering, membantu garpu mengambil salad.
  10. Ketika menyantap ikan, tangan kiri boleh memegang roti, tangan kanan memegang pisau untuk menyingkirkan duri. Tulang dan duri ikan yang sudah berada dalam mulut jangan langsung diludahkan ke dalam piring, melainkan ditangkap dengan garpu dan diletakkan di atas piring dengan perlahan. Atau diupayakan tanpa menarik perhatian diambil dengan tangan dan diletakkan dipinggir piring, jangan dibuang di atas meja atau lantai. Biji buah hendaknya
  11. Makanan di dalam mulut hendaknya ditelan dulu sebelum minum, jangan mendorong makanan di dalam mulut dengan air. Perlu diperhatikan untuk menyeka mulut sebelum minum air dari gelas agar tidak mengotorinya.
  12. Pada saat menyantap jangan mengangkat mangkuk atau lepek. Minum kuah boleh kopi jangan meletakkan sendok di dalam gelas.
  13. Bersantap, terutama minum kuah jangan mengeluarkan suara. Pada waktu mengunyah hendaknya menutup mulut.
  14. Jangan membuang ingus atau bersendawa di meja makan. Bila bersin atau batuk hendaknya meminta maaf kepada orang di sekeliling.
  15. Di meja makan jangan mengorek gigi. Bila ada yang mengganjal di sela gigi, terpaksa harus dikeluarkan, hendaknya menutupi mulut dengan serbet makan, sebaiknya menunggu tidak ada orang lain baru dikeluarkan.
  16. Waktu makan selalu berdiam diri adalah kurang sopan, hendaknya berbincang dengan orang di sebelah. Namun pada saat mengunyah jangan berbicara. Sekalipun ada yang mengajak Anda berbicara, juga mesti menelan dulu makanan di mulut baru menjawab. Sewaktu berbicara boleh tidak meletakkan pisau garpu, namun jangan sambil menggerak-gerakkannya di udara.
  17. Di meja makan, segala makanan hendaknya di-ambil dengan pisau dan garpu. Hanya seledri, buah-buahan, snack kering, buah kering, permen, irisan kentang goreng, jagung, paha katak, roti dan lain-lain, boleh dimakan dengan dipegang tangan.
  18. Ketika pelayan membagikan makanan secara berurutan, saat sampai di sebelah kiri, baru merupakan giliran Anda. Bila pelayan masih berdiri di sebelah kanan janganlah mengambil, saat itu merupakan giliran tamu yang ada di sebelah kanan Anda untuk mengambil makanan.
  19. Waktu mengambil, sebaiknya setiap macam diambil sedikit, dengan demikian akan menyenangkan nyonya rumah. Kalau memang sangat tidak menyukai makanan tertentu, juga boleh mengatakan, Terima kasih, tidak.
  20. Ketika nyonya rumah akan mengambilkan makanan untuk anda. Anda boleh menyodorkan piring bersama pisau dan garpu kepa-danya atau menyerahkan kepada petugas. Bila beliau tidak menawarkan kepada anda, andapun tidak dapat meminta tambah, karena berbuat demikian sangatlah tidak sopan.
  21. Beberapa jenis makanan seperti roti, mentega, selei, acar, buah-buahan yang dikeringkan, permen dan lain lain, perlu menunggu nyonya rumah mempersilahkan baru boleh disantap.
  22. Para tamu ketika bergilir mengambil makan, tamu pria selayaknya mempersilahkan tamu wanita disampingnya mengambil dahulu, atau menawarkan jasa untuk mengambilkannya.
  23. Sewaktu makan, jangan mengambil makanan melintasi muka orang. Bila memerlukan sesuatu hendaknya disampaikan melalui bagian belakangnya.
  24. Setelah makan, para tamu hendaknya menunggu nyonya rumah berdiri baru satu per satu mengikutinya meninggalkan meja makan. Meninggalkan perjamuan ketika masih makan atau ketika perjamuan belum selesai adalah kurang sopan. Setelah berdiri, tamu pria hendaknya membantu kaum wanita untuk mengembalikan kursi ke tempatnya semula.
  25. Serbet makan diletakkan di atas meja, jangan dilipat seperti keadaan semula.
  26. Agar seluruh perjamuan dipenuhi atmosfir menggembirakan dan harmonis, bukan saja para tamu mesti berperilaku tepat dan sopan, sikap tuan dan nyonya rumah juga sangat menentukan.
  27. Setelah perjamuan dimulai, kewajiban tuan dan nyonya rumah adalah memfasilitasi komunikasi yang hidup dan menarik, setiap tamu tidak terabaikan. Bila ada seseorang yang membicarakan topik yang kurang tepat, tuan rumah hendaknya secara cerdik segera mengalihkan topik pembicaraan.
  28. Dalam perjamuan, tuan rumah hendaknya menunggu para tamu selesai menyantap sejenis makanan baru melanjutkan dengan jenis berikutnya.
  29. Tuan rumah hendaknya tidak makan terlalu cepat, bila kebanyakan orang sudah selesai, sedangkan ada beberapa orang masih belum menyelesaikannya, maka sebaiknya mengurangi kecepatan agar tidak ada tamu yang merasa kurang nyaman.
  30. Dalam perjamuan, tuan rumah hendaknya berusaha keras agar setiap tamu merasa nyaman dan leluasa. Andaikan seorang tamu menjatuhkan pisau garpu di lantai, hendaknya dengan sopan segera mengupayakan penggantinya.
  31. Bila seorang tamu tanpa sengaja memecahkan piring atau mangkuk, nyonya rumah hendaknya dengan tenang membereskannya dan mengucapkan kata-kata yang menghibur, jangan menunjukkan wajah yang tidak senang.
  32. Tuan rumah tidak boleh memerinci perhitungan biaya yang dikeluarkan dalam perjamuan di depan para tamu.
ETIKA MAKAN DALAM JAMUAN BISNIS

Jangan sepelekan etika makan saat berbisnis. Sebab, berdasarkan hasil survei lembaga riset diketahui, 49% Bagian Keuangan menyatakan sebagian besar keberhasilan transaksi bisnis justru terjadi di luar kantor, seperti di restoran atau tempat entertain yang lain. Hasil survai juga menyebutkan yang menjadi wakil perusahaan wajib mengerti tentang bagaimana cara meng-entertain (menghibur) klien dan tata cara makannnya. Sebab, hal itu mempengaruhi citra perusahaan. Cara makan seseorang itu menunjukkan karatkernya dan berpengaruh terhadap citra perusahaan. Hubungan Sosial, entertaining etiquette bertujuan mempererat hubungan sosial antara yang mengundang maupun tamunya, baik untuk kepentingan bisnis atau keperluan lainnya. Tips bagi pengundang, tentukan restorannya, datang lebih awal, siapkan pembayaran, dan selalu menawarkan.
Sementara bagi penerima undangan jangan terlambat, perhatikan kode-kode undangan, beri tahu jika vegetarian/ alergi terhadap makanan tertentu.

drugzsentul